Senin, 07 November 2022

Profil Musnid Muda dari Banjar Syekh Abdus Salam Annaqari Al-Banjari

Profil, Keilmuan, Teladan dan Kelebihan
(Foto: Syekh Abdus Salam)

1. Latar Belakang Keluarga dan Kelahiran
Berasal dari keluarga yang berilmu dan taat beragama, kedua orang tua yaitu ayah seorang ulama besar dan banyak karomah yang bernama Syekh Ahmad Mughni (Ayah Negara) bin Syekh Isma'il bin Syekh Muhammad Thahir bin Syekh Syihabuddin (atau Syekh Hasanuddin : dua riwayat) bin Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan ibu seorang petani bernama Jasimah binti Thabrani, dilahirkan pada 01 Dzulhijjah 1398 H di Kampung Arab, Barabai Kab. Hulu Sungai Tengah - Kalimantan Selatan. 
(Foto: Syekh Muhammad Bakhiet dan Syekh Ahmad Mughni)

2. Latar Belakang Pendidikan dan Guru-Guru
Guru utama belajar langsung kepada ayah sendiri Syekh Ahmad Mughni dan kepada kakak kandung Syekh Muhammad Bakhiet. Pendidikan di SDN desa Durian Gantang (hanya sampai kelas 5) lalu melanjutkan ke Madrasah Ula, Wustha dan Ulya di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Barabai yang diasuh oleh kakak kandungnya. 
(Foto: Syekh Abdus Salam dan Syekh Muhammad Bakhiet)

Belajar ilmu fikih (empat madzhab), ushul fikih dan sanadnya dari beberapa ulama terkemuka di antaranya:
1. Ayahnya, Syekh Ahmad Mughni, Barabai: Syarah Al-Tahrir, Rahmah Al-Ummah, Jam’ Al-Jawami’ dll.
2. Kakaknya, Syekh Muhammad Bakhiet, Barabai: I’anah Al-Thalibin, Al-Minhaj Al-Qawim, Al-Zubad, Al-Waraqat, Lathaif Al-Isyarat, Al-Luma’, Al-Asybah wa Al-Nazhair dan Al-Nafhah Al-Hasaniah.
3. Syekh Abdul Wahhab Marzuq, Barabai: Al-Iqna’ dan Al-Syansyuriah.
4. Syekh ‘Izzi Al-Ahdal, Mufti Zabid, Yaman: Nihayah Al-Zen. 
5. Syekh Muhammad bin Daud Al-Baththah, Zabid, Yaman: Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab.
6. Syekh Hamid Alawi Al-Kaf, Makkah Al-Mukarramah: Fath Al-Wahhab dan Jam’ Al-Jawami’. 
7. Syekh Ahmad Sya’rani, Martapura: Parukunan Jamaluddin.
8. Syekh Mushthafa Al-Qalyobi, Suez, Mesir: Tuhfah Al-Muhtaj syarah Al-Minhaj.
9. Syekh Muhammad Ibrahim, Barabai: Tanwir Al-Qulub (sembilan ulama yang telah disebutkan ini bermadzhab Syafi’i).
10. Syekh Abdal Al-Jilani Al-Hanafi, mufti Manjanavalli, India: Al-‘Inayah (fiqih madzhab Hanafi).
11. Syekh Alawi bin Abbas Al-Maliki, Makkah Al-Mukarramah: Al-Tsamar Al-Dani (fiqih madzhab Maliki).
12. Syekh Muhammad Al-‘Arusi, pengajar di Masjid Haram, Makkah Al-Mukarramah: Al-Mubdi’  (fiqih madzhab Hanbali).

Belajar beberapa ilmu lainnya kepada beberapa guru diantaranya:
1. Ilmu Sharaf: Ustadz Muhammad Syu’aib, guru di Ponpes Nurul Muhibbin, Barabai
2. Ilmu Nahwu: Dr. Sayyid Hasan Maqbul Al-Ahdal, Murawa’ah, Yaman
3. Ilmu ‘Arudh: Syekh Ahmad Jamhuri, Makkah
4. Ilmu Hadis: Syekh Muhammad Husni Thamrin, Banjarbaru
5. Ilmu Tafsir: Sayyid Ahmad bin Muhammad Al-Maliki, Makkah
6. Ilmu Wafaq: Ayahnya, Syekh Ahmad Mughni, Barabai 
7. Ilmu Balaghah: Kakaknya, Syekh Muhammad Bakhiet, Barabai
8. Ilmu Manthiq: Syekh Sya’rani Thayyib, Martapura
9. Ilmu Falak: Syekh Hasbullah Cukanlipai, Barabai
10. Ilmu Tasawuf: Syekh Muhammad Isa Ad-Dulaimi, Baquba, Iraq
11. Ilmu Qiraat: Syekh Yahya Al-Halili, Sanaa, Yaman
12. Ilmu Fara`id: Syekh Abdul Wahhab, Barabai
13. Ilmu Bahasa: KH. Ahmad Warson Munawwir, Krapyak, Yogyakarta
14. Ilmu Tauhid: Syekh Nurul Ilmi, Tembilahan, Riau
15. Ilmu Tarikh / Sirah: Syekh Muhammad Isma’il Zien Al-Yamani, Makkah

Kemudian memiliki kesungguhan yang tinggi menuntut ilmu rihlah ilmiah dan mengunjungi para ulama di banua Asia Tenggara, Asia Selatan hingga ke Timur Tengah. Belajar ilmu secara tabarrukan: sama'an, dirayah, riwayah dan mendapat ijazah ilmiah lebih dari 1150 guru dari berbagai negara diantaranya: Indonesia, Irak, Mesir, Yaman, Saudi Arabia, Suriah, India, Pakistan dan lain-lain. Bertemu langsung dengan ulama-ulama sepuh yang memiliki sanad yang tertinggi. Diantaranya: Mbah Hasbani Jepara (Indonesia), Pa Da'il Patani (Thailand), Habib Abdurrahman Al-Habsyi Hadhramaut (Yaman), Dato Haji Ahmad Mhd Nor Kedah (Malaysia), Sayyid Jamaluddin Al-Jailani Andhra Pradesh (India), dll. Terhimpun semua nama gurunya yang ditulis dalam:
(الإمتاع في مختصر مشيخة الإجازة والسماع)  

3. Aliran Pemahaman Keilmuan
Berfaham Ahlussunnah Waljama'ah beraqidah Asy'ariyah dan Maturidiyah, bermadzhab fiqih Syafi'i dan Hanafi, dan bertasawuf Ihsan (penyempurna iman dan islam) sebagaimana tasawuf Imam Junaid Al-Bagdadi dan Imam Ghazali. Serta mengikut ulama-ulama besar dunia seperti Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawi, Imam Syadzili, Syekh Samman, dll.
4. Aktifitas dan Kegiatan
Mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Datu Isma'il sejak tahun 2014 yang berada di Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur - Indonesia. Beliau juga menjadi Ketua pentahqiq Turats Banjariyah dan Mudir (Direktur) Masyaikhah Banjariyah (Sekolah Online Internasional). Sebagai Rois Majelis Ifta' Wal Irsyad Jam'iyyah Ahlut Thariqah Mu'tabarah Nahdhiyyah (Jatman) Kab. Paser sejak November 2022.
(Foto: Habib Luthfi bin Yahya dan Syekh Muhammad Bakhiet)

Memiliki semangat yang tinggi didalam mengembangkan ilmu, menjalani bebatuan pegunungan yang terjal dan melewati lumpur dan banjir, memecah batu dengan tangan sendiri dan bahkan pernah berkemah dua bulan untuk membangun Ponpes Datu Ismail. Sekarang beliau punya jam terbang yang tinggi, aktif berdakwah dari desa ke desa hingga ke pelosok daerah lintas Kalimantan. Mengisi beberapa majelis ta'lim dengan kajian kitab di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur secara langsung maupun melalui tulisan (bil kitabah). Saat mutholaah atau menulis, kadang beliau hanya tidur 1 jam dari 24 jam dalam sehari. Hal ini menunjukkan manajemen waktu yang sangat baik, sehingga bisa membagi waktu untuk keluarga dan umat. 
5. Karya Tulis
Beliau ulama muda Banjar paling produktif menulis lebih dari 150 judul karya ilmiah berupa kitab, buku dan makalah seminar kajian tematik berbagai bidang ilmu dalam bahasa Arab, Melayu, Indonesia, Inggris dan Banjar. Diantara karya besarnya adalah Syarah Besar Sifat Dua Puluh dalam bidang tauhid (11 juz), Suluh Sabilal Muhtadin dalam bidang fiqih (syarah dan tahqiq atas Kitab Sabilal Muhtadin karya ulama besar Nusantara Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari), Sirru Asrar Auliya yaitu Parukunan Kewaliyan dalam bidang tasawuf (terjemah dan tahqiq atas Kitab Kifayatul Atqiya) dan lain-lain. Ada beberapa judul yang ditulis sampai puluhan bahkan belasan juz dengan isi bahasan yang banyak ilmu, informasi, ilmiah, sistematis, langka dan menarik ketika membaca karya tulis beliau sehingga menandakan keluasan ilmu dan kedalaman khazanah intelektual. 
6. Murid-Murid
Beliau memiliki murid mengingat cakupan aktiitas dan kiprah dakwah beliau yang luas. Kebanyakan murid beliau adalah yang pernah nyantri kepada beliau di Ponpes Nurul Muhibbin Barabai dan cabang-cabangnya atau di Ponpes Datu Isma'il Kuaro maupun yang pernah menghadiri halaqah ilmu beliau di berbagai pelosok dan daerah. 

Memiliki banyak murid yang belajar langsung kepada beliau atau sekedar mendengar 1-2 hadits dan diberikan ijazah, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Philipina, Irak, Yaman, Suriah, Mesir, Sudan, India, Pakistan, Maroko, Srilanka, Turki, bahkan Nigeria, Kungo, Republik Mali, Republik Gambia, Aljazair, dll.

7. Pujian Para Ulama
Banyak mendapat pujian dan sanjungan sejumlah ulama, akademisi dan tokoh masyarakat yang salut pada beliau dari dalam maupun luar negeri, diantaranya: Dr. Yahya Ghautsani, pakar Al-Qur'an berfaham Sunni pengajar di Masjid Nabawi, Madinah Al-Munawwarah, kini tinggal di Turki mengatakan: "Tampaknya Syekh Abdus Salam adalah pembaharu sanad di Indonesia." Beliau digelari dengan berbagai gelar oleh guru-guru beliau, di antaranya Prof. Dr. Isma'il Al-Barzanji dari Irak menjuluki beliau dengan 'Alamuddin (Panji-Panji Agama). Pujian Syekh Abdul Aziz Al-Idrisi Al-Hasani (Ulama Aljazair) menyebut sebagai berikut: "Syekh yang agung, 'alim, musnid, Abdussalam bin Ahmad Mughni Annaqari Al-Andanusi, ia berada di atas kadar yang besar daripada ilmu dan kelebihan, karena ia telah menimba ilmu dari ulama-ulama besar, dimana paling agung mereka adalah ayahnya sendiri Sayyidi Ahmad Mughni Annaqari." Pujian dari Dr. Muhammad Syaibah Qasim Al-Ahdal, Murawa'ah, Yaman: "(Syekh Abdus Salam) adalah pemilik kesungguhan yang diberkahi dan bermanfaat, (penulis) beberapa biografi ulama, (penulis) beberapa kitab sanad, dan (penjelajah) beberapa rihlah (dalam mencari ilmu) yang (semua itu) menjadikannya termasuk di kalangan ulama-ulama besar." Ada juga Syekh Sami Anwar Mesir menggelari: "Al-'Allamah."
Syekh Husni Thamrin Al-Banjari (sekretaris pribadi Musnid Dunya Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani) menggelari dan menyebut beliau sebagai Syekh, lalu KH. Husin Naparin, Lc., MA (Ketua Umum MUI Kalimantan Selatan dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah, Amuntai Kab. Hulu Sungai Utara) menyebut dan memuji beliau sebagai berikut: "Kita sangat bersyukur karena adanya salah seorang zuriat Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang meneruskan dakwah bil kitabah. Dan kita patut berterima kasih kepada pendakwah yang gigih, ulama besar yang wara' dan tawadhu, Al-Allamah Asy-Syaikh Abdus Salam bin Syekh Ahmad Mughni An-Naqari Al-Banjari yang telah berupaya mengorbankan tenaganya, waktunya dan pikirannya." 

8. Keistimewaan dan Kelebihan
Seorang sufi, murabbi, mursyid Thariqah Qadiriyah yang diberi izin untuk membaiat, mengangkat kholifah, mentartibkan wirid dan memiliki sanad-sanad yang sah pada beberapa thariqah mu'tabarah.
Beliau sangat mendalami bidang kajian ilmu hadits sehingga pemikiran beliau kontemporer, memberikan pengajaran dengan bahasan kajian kitab yang ilmiah serta mencerdaskan, membuka wawasan keilmuan sehingga merubah mindset (pola pikir), menghidupkan akhlak dan adab Nabi Saw, membangun nilai pendidikan dan aspek ekonomi umat dan sebagainya. Beliau juga dikenal oleh ulama dari luar negeri, sebagai contoh: Syekh Dr. Yasir Al-Adni bin Salim As-Syuhairi (Pakar Fiqih, Akidah dan Hadits serta Mudir Darul Hadits Tarim, Yaman) saat tiba di Tanah Banjar, mencari-cari Syekh Abdus Salam. Hal ini menunjukkan bahwa karya beliau yang berbahasa Arab sudah dinikmati orang hingga ke Timur Tengah. Dan betul, metodologi dan sistematika yang beliau sajikan dalam karya-karya bernilai tinggi. Beliau ulama yang keilmuannya luas dan mendalam yang langka keberadaannya. Walaupun demikian, beliau tetap ramah, santun, bersahaja dan sederhana.

Semoga Allah ta'ala melindungi, memanjangkan umurnya dalam sehat walafiat dan taqwa. Aamiin

*Profil ditulis dari berbagai sumber:
1. Sumber utama Syekh Abdus Salam (dikoreksi langsung)
2. Profil dalam buku Biografi & Etika Datu Isma'il
3. Profil dalam kitab Suluh Sabilal Muhtadin
4. Profil dalam buku Untaian Yakut (Biografi Syekh Muhammad Bakhiet)
5. Ustadz M. Ridha Najmi
6. Ustadz Nur Hidayatullah 
7. Ditulis ulang, disusun & diedit Khairul Sandi 

Media Sosial Resmi
1. Masyaikhah Banjariyah di Facebook
2. Mahabbah Channel, khusus siaran langsung pengajian rutin di Facebook dan Youtube


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox